Saudara saudari sering mendengar istilah sondir? Bagaimana kalau istilah CPT 2.5 ton? 5 ton? 10 ton? Sebenarnya apakah semua istilah itu? Apa pula piezocone dan CPTu? Di artikel ini kami akan menjelaskan uji-uji tersebut beserta serba-serbinya.
Sondir merupakan istilah Belanda untuk CPT (Cone Penetration Test). Istilah sondir menjadi lazim digunakan karena kebanyakan pengetahuan Teknik sipil di Indonesia merupakan warisan Belanda. CPT adalah sebuah tes yang dilakukan dengan menekan konus bertekanan ke dalam tanah, sehingga didapatkan nilai tahanan konus tanah tertentu. Dengan menekan konus ke dalam tanah dengan pipa maka kita dapat melakukan tes CPT ke dalam tanah hingga kedalaman tertentu dan dalam interval tertentu.
Dalam batang hidrolik penekan sondir terdapat fluida bertekanan, dengan mengukur tekanan ini kita dapat membaca tekanan konus dan selonsong. Dalam perkembangannya ada dua jenis konus ujung CPT yaitu konus tunggal dan biconus. Bikonus memiliki tambahan selongsong sebelum ujung konusya yang bisa bergerak. Pada saat pengukuran sondir, konus akan menusuk tanah terlebih dahulu, kemudian setelah 20 cm, selongsong akan terkunci dan ikut mengukur tahanan tanah. Selongsong mengukur lekatan tanah pada dinding selongsong sedangkan konus mengukur tekanan ujung.
Pada umumnya sondir yang dipergunakan pada bangunan di Indonesia memiliki kapasitas 2.5 ton. Artinya CPT ini dirancang untuk bisa memberikan gaya maksimal 2.5 ton ke konus. Baik rangka mesin sondir, kekuatan konus, hidrolik dirancang untuk mencapai angka tersebut. Jika ukuran konus standar maka tekanan maksimal yang bisa didapatkan dalah 250 kg/cm2. Pada prakteknya terkadang angka ini bisa berhenti sebelum maksimal atau bahkan melebihi karena berbagai macam factor.
Untuk menembus tanah-tanah yang lebih dalam, mesin yang lebih besar digunakan. Sondir 5 ton dan 10 ton tersedia di Indonesia dan mampu untuk menembus tanah-tanah yang lebih keras seperti cemented sand, atau stiff clay. Namun untuk batuan maupun tanah lempung very hard tidak akan bisa ditembus. Pemakaian sondir-sondir yang lebih besar ini terutama untuk struktur tanah lempung yang sangat dalam atau kondisi dimana ada lapisa keras di atas lapisan lunak. Dalam industrinya, sondir besar ini biasanya digunakan di industry oil and gas atau mining.
Apa pula yang disebut piezocone? Piezocone adalah sondir yang dilengkapi dengan pengukuran tekanan air pada ujung konus (lokasi penentuan tekanan tergantung desain), juga terdapat accelerometer untuk mengukur kemiringan konus. Piezocone ini menggunakan system elektrik dan dibaca dengan digitizer, sehingga tidak menggunakan hidrolik lagi untuk mengukur tekanan (meski bisa dibuat system dengan dua jenis pembacaan hidrolik dan elektronik). Sondir jenis ini lebih akurat dan karena dilengkapi pengukuran tekanan air pori (tanah) maka terbuka berbagai macam hitungan dan korelasi yang lebih rumit. Piezocone disebut juga CPTu (u menandakan tekanan air pori).
Konus Piezocone bisa dipasang ke segala jenis sondir manapun. Tidak boleh tertukar antara kapasitas piezocone dan kapasitas sondir. Kapasitas sondir adalah kapasitas tekan mesin itu sendiri sedangkan kapasitas piezocone lebih menandakan keakuratan.
Di PT. TIGENCO GRAHA PERSADA kami bisa memberikan layanan untuk penyelidikan tanah untuk semua jenis sondir yang sudah dijelaskan di atas.