Pressuremeter Test merupakan suatu pengujian untuk mengukur kekuatan tekanan tanah secara horizontal agar mendapatkan parameter modulus geser serta modulus elastisitas pada lapisan tanah. 

Pressuremeter test atau uji pressuremeter (PMT) dapat dipahami sebagai suatu uji lapangan yang terdiri atas probe silinder panjang yang dikembangkan secara radial di dalam tanah sekelilingnya, dengan menggunakan sejumlah cairan bertekanan pada waktu pemompaan probe. 

Seorang ahli asal Perancis yang bernama Louis Menard pertama kalinya memperkenalkan alat pressuremeter pada tahun 1955. Pengujian ini dapat dilakukan dalam zona massa tanah yang lebih luas daripada uji lapangan lainnya.

Bagaimana cara melakukan pressuremeter test? 

Cara melakukan pengujian pressuremeter adalah dengan memberi tekanan lateral pada tanah melalui lubang bor kemudian merekam perilaku lapisan tanah tersebut apabila diberikan beban lateral. 

Keuntungan dari modulus geser dan modulus elastisitas dalam pemodelan geoteknik adalah dapat mengetahui seberapa besar deformasi terjadi apabila diberikan suatu beban.

Pressuremeter Test dilakukan pada lubang bor yang masih baru, dengan kondisi dinding lubang yang masih utuh atau tidak runtuh. Sebagai media tekan dalam pengujian ini digunakan probe karet sebagai media tekanan pada dinding lubang bor. Sementara untuk tekanan didapatkan dari air dan gas nitrogen yang memiliki manometer tekanan. 

Baca Juga : Bagaimana Uji Standard Penetration Test Dilakukan?

Tekanan diberikan secara bertahap hingga mencapai dinding tanah runtuh atau tidak ada lagi perlawanan. Nilai yang yang tercatat adalah diameter karet terhadap tanah dan besaran tekanan yang diberikan. Parameter nilai daya dukung tanah didapatkan dari grafik yang terbentuk dari nilai tekanan dan diameter pengembangan karet.

Apa fungsi pressuremeter test? 

Uji pressuremeter berfungsi untuk mendapatkan nilai modulus elastisitas tanah atau batuan serta modulus geser tanah atau batuan sehingga data tersebut dapat digunakan dalam analisa kondisi eksisting maupun untuk perencanaan suatu struktur di lokasi proyek,  khususnya perencanaan konstruksi sub struktur. 

Dalam mendesain bangunan maupun memastikan nilai parameter tanah diperlukan  investigasi tanah di lapangan, maupun di laboratorium agar bangunan tersebut tidak mengalami kerusakan di masa mendatang. 

Pada saat ini pengujian lapangan telah menjadi target utama dalam investigasi geoteknik dan uji laboratorium mekanika tanah melengkapinya. Pressuremeter test juga bertujuan untuk sebagai bahan evaluasi desain perencanaan konstruksi sub struktur.

Elemen utama alat pressuremeter test

Pada umumnya alat pressuremeter memiliki tiga elemen utama yang terdiri dari :

  1. Probe terdiri dari 3 sel (lubang)

Probe terdiri dari 1 measuring cell (pengukur) dan 2 guard cell (penjaga).

  1. Control panel (monitoring unit)

Monitoring unit mengontrol keseluruhan sistem pengukuran. Alat ini terdiri dari semua meteran untuk measuring cell dan guard cell, reservoir, stopwatch, volumeter, tombol kontrol (regulator), dan tombol lainnya. Untuk menjalankan pengukuran diperlukan silinder gas CO2 dan N2.

Volumeter diperlukan untuk mengukur pergantian volume dan pengukur tekanan untuk mengukur tekanan air di measuring cell dan tekanan gas di guard cell. Perbedaan tekanan akan dipertahankan antara measuring cell dan guard cell untuk menjaga measuring cell.

Pada lapisan kerikil, koral maupun batu besar, pengukuran tidak dapat dilakukan karena measuring cell dan guard cell akan mengalami kebocoran.

Baca Juga : 7 Manfaat Soil Investigation Dalam Proyek Konstruksi

  1. Coaxial Tube

Co-axial tube memiliki sebuah konektor dengan 2 inlet, yaitu untuk air dan untuk gas. Konektor ini terhubung ke control panel. Pipa tersebut memiliki sebuah tabung sebelah dalam yang membawa air, dan sebuah tabung sebelah luar yang membawa gas.

Bagaimana prinsip kerja alat Pressuremeter Test ?

Prinsip dasar dari pengukuran dengan alat pressuremeter test adalah untuk menghasilkan tekanan radial terhadap sisi lubang dengan menggunakan tekanan di measuring cell pada probe dan pembacaan volume terekam di volumeter. Membran (selaput) dikembangkan berlawanan dengan tanah dengan air dan gas minyak di bawah tekanan. 

Maksud dari pengujian ini adalah untuk mendapatkan hubungan antara tekanan yang digunakan dengan deformasi tanah. Deformasi tanah dapat diperoleh dari pencatatan volume fluida yang dimasukkan ke tengah pressuremeter. Tekanan dan perpindahan volume akan dipertahankan selama pengukuran. Data-data itu akan digunakan untuk menghasilkan kurva tekanan terhadap pergantian volume. Parameter yang dihasilkan dari pengukuran ini adalah limit pressure dan modulus elastisitas dari tanah.

Uji pressuremeter dapat diaplikasikan pada berbagai tipe tanah dan batuan lunak. Kelebihan lainnya adalah dapat diinterpretasi sebagai kurva hubungan tegangan, regangan, kekuatan secara lengkap. Keakuratan pengujian dapat dikontrol dari bentuk kurva. Sementara dari segi teknis, percobaan ini dapat mengukur kekuatan dan deformasi karakteristik.