Sebelum suatu konstruksi dibangun di suatu lahan, perlu ada persiapan-persiapan. Salah satunya, adalah melakukan pemadatan tanah. Apa manfaatnya ? Bagaimana prosesnya dan peralatan yang diperlukan, dapat disimak di artikel ini.
Pemadatan tanah biasanya dilakukan setelah lahan dibersihkan dari pepohonan, semak belukar, bebatuan yang mungkin akan mengganggu pembangunan konstruksi. Selesai dibersihkan, lahan kemudian diratakan, dengan menutup lubag-lubang dan meratakan bukit-bukit kecil yang tersebar di lahan.
Pada proses pemadatan tanah, metode pemadatan tanah timbunan yang dilakukan adalah dengan menggilas, memukul ataupun mengolah tanah. Apa manfaatnya?
Manfaat pemadatan tanah
Ada beberapa manfaat dari proses pemadatan tanah. Yaitu, diantaranya, adalah untuk meningkatkan kekuatan tanah, memperkecil daya rembes air, dan memperkecil pengaruh air terhadap lahan.
Tanah yang telah dipadatkan dengan baik akan dapat memiliki kekuatan dan stabil menopang beban konstruksi.
Baca Juga : Apa itu Pengujian Dynamic Cone Penetrometer (DCP)?
Proses pemadatan Tanah
Pada dasarnya, pemadatan tanah adalah proses memberikan energi mekanik dinamis secara berulang. Aktivitas ini akan membuat udara dalam tanah berkurang sehingga kerapatan tanah bertambah. Dengan begitu, lahan konstruksi tersebut tidak akan mudah bergeser meskipun terkena air dalam jumlah yang banyak.
Cara memadatkan tanah adalah dengan menggilas tanah, memukul maupun mengolah tanah tersebut. Agar hasilnya maksimum, biasanya akan dilakukan pengujian kadar air terlebih dahulu.
Faktor yang mempengaruhi pemadatan tanah
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemadatan tanah, adalah :
- kadar air dalam tanah yang dipadatkan
- jenis tanah
- luas permukaan yang menerima tekanan dalam proses pemadatan
- ketebalan lapisan tanah yang dipadatkan
- jumlah lintasan alat pemadat, misalnya 10 kali atau 15 kali.
Berbagai faktor tersebut akan menentukan lamanya proses pemadatan dan peralatan yang akan digunakan untuk pemadatan tanah.
Semakin tebal lapisan yang dipadatkan, maka dibutuhkan alat pemadat tanah yang semakin berat pula.
Demikian pula pada jenis tanah yang kering, maka proses pemadatan akan lebih sulit, yang memerlukan tambahan air dalam proses pemadatan tanah agar diperoleh kadar air yang optimal sehingga pemadatan tanah akan memuaskan hasilnya.
Peralatan pemadatan tanah
Peralatan pemadatan tanah tersedia dalam berbagai pilihan, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan, atau peralatan mesin modern. Masing-masing tipe peralatan ini memiliki kelebihan dan kekurangan, serta disesuaikan dengan kondisi tanah dan anggaran yang telah direncanakan.
Berikut ini beberapa peralatan pemadatan tanah yang tersedia untuk saat ini:
- Alat pemadat tangan
- Alat pemadat silinder beton
- Stamper kuda
- Pneumatic Tired Roller
- Three Wheel Roller
- Stamper Kodok atau Plate Compactor
- Vibration Roller
- Tandem Roller
- Segment Roller
Baca Juga : Apa itu Uji Geser Langsung/Direct Shear Test?
Diantara peralatan di atas, hanya alat pemadat tangan dan alat pemadat silinder beton yang masih merupakan alat pemadat tanah manual, yang mengandalkan tenaga manusia, hewan, atau kendaraan bermotor.
Sedangkan alat pemadat tanah stamper kuda sudah lebih canggih dari alat yang manual. Mesin yang memiliki daya tekan untuk memadatkan tanah ini memiliki kecepatan dan ukuran mesin yang bervariasi, serta bahan bakar yang berupa solar atau bensin.
Sementara itu, Pneumatik Tired Roller adalah alat pemadat tanah dengan roda-roda penggilas berupa ban karet yang diatur dengan susunan berselang-seling. Tujuannya agar tanah yang tak tergilas roda bagian muka dapat tergilas dengan roda di bagian belakang. Alat ini dapat mengatur tekanan di permukaan tanah sesuai kebutuhan. Alat ini cocok digunakan pada permukaan tanah granular, tanah lempung, dan jenis tanah pasir.
Alat pemadat tanah yang biasanya digunakan untuk memadatkan paving dan permukaan tanah ataupun memadatkan kerikil yang telah bercampur dengan aspal pada pekerjaan pengaspalan jalan adalah Stamper Kodok atau Plate Compactor. Bekerja dengan vibrasi atau getaran, Alat pemadat tanah ini digerakan oleh mesin berbahan bakar bensin dan dioperasikan oleh satu orang operator.
Untuk pekerjaan pemadatan tanah pada konstruksi-konstruksi besar seperti bandara dan jalan raya biasanya digunakan Tandem Roller. Alat ini dipakai untuk penggilasan akhir agar permukaan aspal menjadi lebih rata. Jenis tandem roller, ada yang memiliki dua poros dan tiga poros. Tandem roller memiliki bobot 8 ton sampai dengan 14 ton dan dapat menghasilkan lintasan yang sama di setiap rodanya.