Pergerakan tanah atau kemiringan tanah dapat diukur dengan instrumen inclinometer. Alat ini ditanam di dalam tanah melalui sebuah pipa inclino yang panjangnya lebih dari 20 meter. Pipa yang bersifat elastis tersebut, dapat melindungi istrumen inclinometer pada saat ditanam di dalam tanah.

Pada berbagai areal konstruksi, monitoring geoteknik dilakukan dengan menggunakan alat inclinometer. Hal ini adalah suatu hal yang wajib dilakukan, terutama pada konstruksi-konstruksi besar seperti bendungan, terowongan, jalan raya, bangunan gedung bertingkat, dan lain-lain. 

Sebagai alat konstruksi, inclinometer berfungsi untuk melakukan penganalisaan pada kemiringan yang terjadi pada tanah. Contohnya  pada tanah yang memiliki potensi besar terjadinya longsor atau pada tanah yang terletak pada dinding terowongan, bendungan dan lainnya.

Perilaku tanah penting diperhatikan dalam setiap kegiatan konstruksi. Hal itu menjadi fokus perhatian para pemilik konstruksi, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, urbanisasi, dan pembangunan. Terlebih lagi karena kondisi tanah pada masing-masing areal konstruksi beragam dan tidak selalu sama. 

Dalam membangun konstruksi diperlukan ketelitian dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Untuk mengatasi kondisi tanah yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka diperlukan sebuah instrumen untuk mengukur pergerakan tanah yang disebut dengan inclinometer.

Baca Juga : Pemadatan Tanah: Manfaat, Proses, dan Peralatannya

Sejarah awal penggunaan inclinometer

Inclinometer pertama kali diproduksi pada tahun 1957, digunakan untuk melakukan proses monitoring inclinometer pada pergerakan yang terjadi pada daerah Greenland. Pencipta sekaligus operator pertama yang menggunakan alat ini adalah Stanley D Wilson. Beliau mendirikan perusahaan bernama Slope Indikator yang masih berdiri hingga saat ini.

Penggunaan inclinometer

Pada umumnya penggunaan inclinometer dilakukan untuk tujuan : 

  • Melakukan deteksi pergerakan pada zona, sehingga dapat diketahui apakah pergerakan tersebut konstan, cepat atau tidak merespon sama sekali.
  • Melakukan pengawasan pada deformasi agar selalu berada pada batas desain.
  • Melakukan pemeriksaan stabilitas pada bendungan serta lereng hulu setelah dilakukannya pemeriksaan
  • Memantau pergerakan pada struktur pondasi.

Inclinometer juga dapat digunakan untuk pemantauan longsor. Penentuan kedalaman dan ketebalan zona geser, besaran, laju dan arah gerakan tanah longsor adalah aspek penting dari pemantauan longsor. Caranya, adalah dengan memasang selubung inclinometer di dalam lubang bor, di beberapa lokasi, tergantung pada ukuran tanah longsor.

Untuk monitoring inclinometer stabilitas lereng, kemiringan yang terpotong atau terisi tanggul dapat dipantau stabilitasnya selama dan setelah konstruksi dibangun. Selubung inclinometer dipasang di dalam lubang bor, mirip dengan pemantauan tanah longsor.

Inclinometer juga dirancang untuk mengukur besarnya kemiringan dan deformasi diferensial di belakang atau di dalam permukaan dinding. Kinerja struktur penahan, seperti dinding pile sheet, dinding pile soldier atau sistem earth stabilized earth (MSE) sangat dipengaruhi oleh tekanan lateral atau gerakan tanah. Deformasi pada struktur penahan dapat terjadi selama dan setelah konstruksi.

Inclinometer juga digunakan untuk memonitor kinerja tiang pancang dan bor. Yakni untuk mengukur deformasi pondasi dalam yang dikenai beban lateral yang besar. Casing sensor level meter atau kemiringan dapat tertanam di dalam atau melekat pada elemen struktural.

Baca Juga : Apa itu Pengujian Dynamic Cone Penetrometer (DCP)?

Cara kerja inclinometer

Pada prinsipnya, casing inclinometer ditanam di dalam tanah sedalam ketentuan yang telah ditentukan. Penanaman ini dilakukan dengan asumsi bahwa akan terjadi pergerakan tanah. 

Untuk mendapatkan informasi pergerakan tanah di  kedalaman tertentu, maka profil casing yang telah tertanam akan mengikuti pergerakan yang akan terjadi. Informasi yang diperoleh dari alat Mems Digital Inclinometer  ini adalah berupa besarnya pergerakan dan arah pergerakan yang terjadi. 

Proses pengambilan data tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur dan kuantitasnya disesuaikan dengan permintaan dari konsultan. 

Secara global, inclinometer atau alat pengukur kemiringan ini digunakan untuk melakukan pengukuran lateral deformation. Alat ini juga sering digunakan pada pengukuran kecepatan dan pengukuran besaran pergerakan pada tanah.

Setelah pengukuran selesai, hasil dari pengukuran tersebut dapat digunakan sebagai informasi pada lokasi atau pada titik yang mengalami kritis akibat dari pergerakan tanah. Hasil pengukuran ini akan dimunculkan pada layar monitor.

Baca Juga : Apa Itu Pengujian Vane Shear Test?

Digital Inclinometer

Sejak pertama diciptakan hingga sekarang alat inclinometer telah mengalami banyak perubahan. Salah satunya adalah ditemukannya sensor yang disebut digital inclinometer. Alat ini mampu mengubah tenaga analog yang kemudian akan dihasilkan menjadi sinyal digital. 

Dalam pengaplikasiannya, digital inclinometer menggunakan casing inclinometer untuk melakukan penahanan serta penarikan pada roda pegas. Pada setiap kali peningkatan maka akan dilakukan pembacaan pada probe yang akan menjauh secara vertikal.

Pada jarak kenaikannya akan ditentukan dengan menggunakan spidol berbahan logam yang sebelumnya sudah dikerutkan. Dalam proses perekaman akan dilakukan dengan cara menekan tombol enter yang ada pada monitor, setelah itu lakukan penarikan pada selubung ke arah luar dan memutar selubung 180° lalu menurunkannya ke arah bawah. Prosedur ini dilakukan berulang beberapa kali.