Drone survey memungkinkan terlaksananya survey topografi dengan kualitas pengukuran yang sama akuratnya dengan metode konvensional. Keunggulan dari drone survey adalah dapat meringkas waktu kerja, biaya survey lokasi, dan beban kerja di lapangan.

Drone merupakan kendaraan udara tanpa awak untuk melaksanakan  berbagai pekerjaan survey. Tak seperti pesawat berawak atau citra satelit, drone dapat terbang rendah, menghasilkan data resolusi tinggi, akurasi tinggi, jauh lebih cepat, lebih murah, dan tidak tergantung pada kondisi atmosfer seperti tutupan awan.

Pada prinsipnya, drone survey merupakan penggunaan drone untuk menangkap data udara dengan sensor menghadap ke bawah, seperti kamera RGB (Red Green Blue)  atau multispektral, dan muatan LIDAR (Light Distance And Ranging). 

Dalam drone survey, tanah difoto beberapa kali dari sudut yang berbeda, dan setiap gambar ditandai dengan koordinat. Fotogrametri dengan menggabungkan gambar yang berisi titik yang sama di lapangan dari berbagai sudut pandang ini dimaksudkan untuk menghasilkan peta 2D dan 3D yang detail. 

Dari data tersebut, perangkat lunak fotogrametri dapat membuat orthomosaics yang direferensikan secara geografis, model elevasi, atau model 3D dari area proyek. Peta ini juga dapat mengekstrak informasi seperti jarak yang sangat akurat atau pengukuran volumetrik.

Dengan drone, dimungkinkan untuk melakukan survei topografi dengan kualitas yang sama dengan pengukuran yang sangat akurat yang dikumpulkan dengan metode konvensional, tetapi dalam waktu singkat. Secara substansial, drone survey dapat mengurangi biaya survei lokasi dan beban kerja tertentu di lapangan.

Baca Juga : GPS Untuk Survey dan Pemetaan

Keunggulan drone survey 

Adapun keunggulan dari drone survey adalah sebagai berikut: 

  1. Menghemat waktu dan uang

Drone survey dapat mengurangi waktu kerja di lapangan dan biaya survei. Drone dapat menangkap data topografi hingga lima kali lebih cepat dibandingkan dengan metode berbasis darat. Hal ini dapat mengurangi jumlah tenaga kerja di lapangan. Dengan penandaan geografis PPK, Anda juga menghemat waktu, karena tak perlu menempatkan banyak ground control point (GCP). Jadi, hasil survei dari drone survey ini lebih cepat dengan biaya lebih rendah.

  1. Memberikan data yang akurat dan lengkap

Total station hanya mengukur poin individual. Sedangkan dengan satu penerbangan drone, dapat dihasilkan ribuan pengukuran yang dapat direpresentasikan dalam format yang berbeda (orthomosaic, point cloud, DTM, DSM, garis kontur, dan lain-lain). Setiap piksel dari peta atau titik model 3D yang dihasilkan berisi data geo 3D.

  1. Mencapai medan yang sulit

Drone dapat lepas landas dan terbang ke mana saja, mencapai area yang tidak terjangkau, lereng curam yang tidak aman, atau medan keras yang tidak cocok untuk alat ukur tradisional. Anda tidak perlu menutup jalan raya atau jalur kereta api. 

Pekerjaan yang memerlukan drone survey

Berbagai pekerjaan survei yang dapat dilakukan dengan drone survey adalah sebagai berikut. 

  1. Survei tanah atau kartografi

Drone survey dapat menghasilkan orthomosaic beresolusi tinggi dan model 3D terperinci dari area dimana tersedia data berkualitas rendah, usang, atau bahkan tidak ada data sama sekali. Peta kadaster dengan akurasi tinggi dapat diproduksi dengan cepat dan mudah, bahkan di lingkungan yang kompleks atau sulit diakses. Surveyor juga dapat mengekstraksi fitur dari gambar, seperti rambu, trotoar, marka jalan, hidran kebakaran, dan saluran air. Drone survey juga dapat menghasilkan model elevasi, garis kontur, dan garis putus-putus yang sangat detail, serta rekonstruksi 3D situs tanah atau bangunan. 

Baca Juga : Bagaimana Uji Standard Penetration Test Dilakukan?

  1. Pengelolaan dan pengembangan lahan

Gambar udara yang diambil dari drone sangat mempercepat dan menyederhanakan survei topografi untuk pengelolaan dan perencanaan lahan, pencarian lokasi, perencanaan dan desain peruntukan, serta konstruksi akhir jalan, bangunan, dan utilitas. Data ini memberikan dasar untuk model detail topografi situs untuk studi teknik pra-konstruksi. Data yang dihasilkan juga dapat ditransfer ke perangkat lunak CAD atau BIM apapun sehingga para insinyur dapat segera mulai bekerja dari model 3D.

  1. Pengukuran yang tepat

Ortofoto beresolusi tinggi memungkinkan surveyor untuk melakukan pengukuran jarak dan permukaan yang sangat akurat.

  • Pengukuran volumetrik persediaan bahan tambang

Dengan perangkat lunak pemetaan 3D, dapat diperoleh pengukuran volumetrik dari gambar yang sama. Metode pengukuran volume yang cepat dan murah ini sangat berguna untuk menghitung persediaan di tambang dan kuari untuk tujuan inventarisasi atau pemantauan. Surveyor dapat menangkap lebih banyak titik data topografi, sehingga pengukuran volume menjadi lebih akurat. Cara ini juga jauh lebih aman dibanding harus mengambil data secara manual dengan naik turun tumpukan persediaan. Selain itu, karena drone menangkap data dari atas, operasi di lokasi tidak akan terganggu. 

Baca Juga : 7 Manfaat Soil Investigation Dalam Proyek Konstruksi

  • Pemantauan lereng

Dengan analisis GIS otomatis, dimungkinkan untuk mengekstraksi pengukuran kemiringan dari DTM dan DSM yang dihasilkan oleh citra drone. Dengan mengetahui kecuraman permukaan tanah, daerah-daerah tersebut dapat diklasifikasikan dan digunakan untuk keperluan pemantauan lereng, termasuk mitigasi dan pencegahan longsor, mendeteksi perubahan gerakan bumi dan mengukur kecepatannya, membantu memprediksi tanah longsor dan mencegah potensi kerusakan jalan, rel kereta api, dan jembatan. Drone survey memungkinkan pengumpulan data yang lebih komprehensif.

  1. Perencanaan kota

Drone survey membantu kegiatan perencanaan kota dalam mengumpulkan data terkini dalam jumlah besar dengan waktu singkat dan staf yang jauh lebih sedikit. Gambar yang dihasilkan memungkinkan para perencana kota untuk  memeriksa kondisi sosial dan lingkungan yang ada di lokasi dan mempertimbangkan dampak dari skenario yang berbeda.